Pelangi Waktu Itu

Ga usah tanya kenapa gambarnya ini, jawabannya "gw pengen ajah".

Ellow Kengkawan~
Terima kasih sudah mau mampir ke blog ini.
Sebagaimana yang gw ceritakan dalam artikel "2020 Semoga Lebih Hidup" beberapa hari yang lalu, sekarang gw akan mencoba membagikan beberapa tulisan yang pernah ada dan niat untuk segera gw bagikan, akan tetapi tidak~ karena bla... bla.. bla. Teruntuk kalian yang sudah membaca artikel 2020 itu mungkin sudah mengetahuinya.

Sebenarnya, menulis bukanlah sebuah hobi buat gw pribadi. Kebiasaan menulis sudah tertanam dari jaman gw SD, yah Diary~ Sebagian besar dari kalian pun mungkin pernah mempunyai kebiasaan yang sama kala itu. Semua kebiasaan itu akhirnya berlanjut hingga saat ini, sampai pada akhirnya gw menyelami dunia Blogging, dan disinilah tempat gw mencurahkan sebagian tulisan gw yang entah berbentuk esai atau puisi (gadungan).

Berikut ini merupakan tulisan lama, sebenarnya ini sebuah catatan harian yang dikemas dengan bahasa bebas (semau gw~ hahah). Tanpa disangka-sangka, ketika gw baca semua catatan gw dari tahun 2016, gw srek banget sama yang satu ini. Silahkan dibaca dulu, dan gw bakal ceritain sedikit kisahnya nanti tepat di bawah tulisannya.

Mentari itu menghilang, dia pergi perlahan-lahan dalam pelarianku mengejar senja. Tak kusangka segitu bencinya ia terhadapku! Padahal aku hanya ingin menikmati sedikit saja kilauan senjanya dalam cangkir kopi hangatku,... yah sudahlah~ kutunggu esokmu.

gerimis penghubung malam ini membuatku tercekam, terlalu banyak keindahan hari ini yang tidak dan sengaja aku lewatkan. Kusiram saja tubuh ini dengan rintikan hujan yang katanya membawa banyak arti kehidupan, harapku hanya satu! Semoga mentari yang sejak sore tadi pergi, mampu kudapati penggantinya saat malam nanti.

Sebentar lagi malam, hujan pun belum menunjukkan pertandanya untuk menghilang atau bahkan sedikit mereda, aku harap guyuran ini tidak berkelanjutan amat lama. Aku rindu bintang malam yang hadirnya seakan ialah jelmaan dari mentari yang hilang.

Tak cukup kuat menahan dingin guyuran ini, yang sedari tadi menemani perjalananku tanpa atap, akhirnya aku menepi di sudut pasar, salah satu tongkrongan yang ramai dengan anak muda dan lainnya. Yang satu bermain gitar, dendangkan musik untuk semua, dan lainnya mengiringi suara.
Saat itu aku ingat, tidakkah setiap kejadian yang ada di hidup kita ini untuk dinikmati dan disyukuri? mengapa sekarang aku banyak mengeluh, mengenyahkan sesuatu yang sebenarnya sudah larut berlalu. Semboyanku walau badai menerjang kutetap melangkah dan akan meraih bintang rasanya sedang kuteriakkan keras dalam kebisuan.

Kau datang saat keadaan memaksaku tak ada, seperti bintang kecil saja kau ini! Kala kuingin, dia tak ada dan saat tak ingin, dia ada dengan penuh keluwesannya, semoga saja opsi keduanya juga mengikuti kau! agar harapan kau dan aku untuk sekedar bertemu bisa terwujud, mungkin jadi sedikit penawar galau.

01 April 2017.

Terima kasih untuk yang sudah membaca :)
Tulisan diatas gw kasih judul "Pelangi", kalian bisa memaknakannya sendiri yah~ ada  Hujan dan Harapan Cerah.

Buat gw pribadi, menulis sebuah diary atau catatan harian dan tulisan-tulisan lainnya di buku catatan gw, semua itu seakan menjadi mesin waktu ketika gw ngebacanya lagi di waktu-waktu mendatang, contohnya saat ini.
Dengan membaca tulisan diatas, imajinasi langsung ngebawa gw ke tempat dimana tulisan ini dibikin, dan lokasi kejadian yang gw lakuin sampai akhirnya tulisan ini ada.

Hujan yang ngga berhenti dari sore ke malam, karena hujan akhirnya gw ga bisa memandang keindahan matahari terbenam seperti biasanya, sampai akhirnya gw putuskan untuk hujan-hujanan sore itu, gw masih inget kalau perjalanan yang gw maksud tanpa atap itu mengarah ke hujanan, bawa motor sendirian, hujanan, ke pasar! hahah
Saat itu emang gw liat ada tongkrongan anak-anak muda, gw ngga gabung cuma ngeliat dari jauh, dan gw berpikir "Kok indah yah melihat mereka??" satu hal kecil yang gw lupa untuk lakuin hari itu, menikmati semua hal yang terjadi pada hari itu dan mensyukurinya. Dari awal yang melandasi pikiran gw buat hujanan, karna waktu itu gw lagi ngeluh karna keadaan, ada masalah dan gw ga nerima masalahnya (saat itu).

Waahh sudahlah~ hahay
Hampir 3 tahun penuh vakum di dunia tulis menulis, bikin tulisan gw makin rancuk ajah nih! hahah
Pokonya pesan gw, teruntuk diri gw sendiri dan kengkawan sekalian (jauh dari kata keharusan), menulis itu seru loh~ gw sih ga terlalu peduliin hasil penilaian orang lain ke tulisan gw yah, kecuali memang itu udah jadi tugas dan kerjaan gw, buat tulisan macem begini kan kita bebas ngelakuinnya, diary kita, kehidupan kita, gaya bahasa kita, dan kitalah sutradara dan peran utamanya sendiri dalam kisah itu.

So Hope you guys always have fun wherever and whenever you are!
So do I~ I'll do my Best here and of course having fun and enjoying my life as well~

Gw DeeZain, Pamit.
Reactions

Post a Comment

3 Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Pesannya nyampe banget, kalau menulis itu enggak perlu terlalu peduliin apa kata orang, kecuali tulisan kerja atau tugas kita. Pokoknya anugerah deh bisa bersedia meluangkan waktu buat produktif nulis, seenggaknya untuk diri sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeps! Bener banget, Mba~
      Terkhusus untuk yang ngerasa sedikit susah buat cerita ke orang lain~

      Delete

Monggo Dikomen Pabila Berkenan~