Jemuran Harianku


Masih tersimpan dalam kotak kenangan
Senyum manis serta paras gemulaimu kasih
Dimana pun kau berada saat ini dan esok kelak
Aku selalu akan mampu melacakmu
Dari elok bola mata yang mempunyai ciri khas di kala senja
Dan anggun ayunan tanganmu saat kopi mentariku

Masihkah kau berikan semuanya itu padaku
Tanpa pengurangan karena waktu yang menyuruh
Sungguh aku sukses dibuat malu oleh sang waktu
Dia menantang seolah tak berdaya apa yang ada dalam diriku
Namun satu yang aku tahu dan akan selalu begitu
Tipu daya rayuan sang waktu bukanlah tandingan untukmu

Apakah kamu tahu dan kamu sadari betul ?
Dalam setiap seruput kopi pagiku
Kucuri kehangatan dalam memandang dirimu
Aku hantarkan semuanya langsung pada cangkir itu
Agar manis hangatnya berbaur meresap dalam pahit kopi ini
Kejadian ini bukan hanya terjadi dalam hitungan satu

Seraya senja mulai menengok ke arah kita
Di saat inilah serangan keduaku dalam sehari dimulai
Ini saat engkau lontarkan senyum manis pada tamumu
Dan aku sangat menunggu hal itu sebaik-baiknya
Walau bukan aku yang senyummu itu tuju
Dengan melihat dalam sorotan senja itu....

Ah... sudahlah !
kau terlalu menawan untuk kuterka dengan asal
Semoga keesokan mendatang...
Mentalku tak bermalu-malu lagi untuk menggapaimu
Atau kau mau membuat waktu luang
Untuk kita dengarkan sama-sama cerita kita yang sedang berjuang
Dan bilamana hari itu kan tiba
Aku yakin kau tak akan malu menyuruh anakmu memanggilku “Bapak” !

DeeZain – Lab Komputer Pm Ummul Quro Al-Islami
01-11-2016

Hahay..... SemangArt Kawan
Kopi Mentari dan Senja kali ini Luar Biasa !


Reactions

Post a Comment

0 Comments