Hakikat Tegas


Ketegasan Sesungguhnya 

Ketegasan bukanlah ketika kita berani untuk membentak seseorang yang sedang melanggar disiplin atau peraturan yang sedang berjalan, bukanlah menunjukkan bahwa diri kita patut untuk ditakuti dan ditaati, bukanlah membangga-banggakan diri kita yang sedang menegakkan disiplin dan menuntut setiap orang untuk mengikutinya.

#Sedikit pembelajaran dari kisah para Pengurus Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami masa kini

Kebanyakan dari para pengurus (ane pun termasuk karena pernah mengalami), ketika menyuruh santri untuk menegakkan disiplin atau suatu peraturan, merasa dirinya itu Tegas dalam maksud pemikirannya, "selagi ane negakkin disipin, ngejalanin tugas ane, dan ane nyurh anggota buat naatin semua peraturan ane, berarti ane udah cukup tegas nih di kehidupan ane !"

Kurang Tepat saudara !

Ketika menegakkan disiplin dan bertugas turun ke lapangan, mereka berteriak tanda sebuah gertakan, meneriakkan sanksi yang akan diterima oleh para santri yang tidak taat saat mereka menyuruhnya.

"Ane itung sampai Lima ! ; satu... dua... tiga... empat..., ayo satu lagi !"

1 menit kemudian...

"Ayo empat setengah..., ayo cepetan woy"

beberapa saat kemudian...

"Ayo empat seperapat... !"

(terus ajah sampai se-ons ente sebutin !, dikira lagi nimbang minyak)

Belum kelar mereka berhitung sampai Lima, dusah mengulang lagi dari awal !

"Ayo cepet ane itung lagi sampai lima nih... eh.. sampai tiga !"

Dan seterusnya sampaii tidak terucap angka terakhir yang seharusnya terlontar dari lisan mereka.

"Apakah ini sebuah Ketegasan dalam penegakkan Disiplin ???"

Tentu tidak kawan !

Cobalah untuk sedikit saja memikirkan cara yang tentunya akan menjadi lebih memungkinkan perwujudan makna tegas ini.

Cobalah untuk konsisten dengan apa yang kita ucapkan, memegang teguh komitmen atas apa yang telah kita tentukan. Jika ketika kita mengontrol anggota contohnya menggiring kereka untuk pergi ke Masjid atau Kelas dan lain sebagainya (dalam hal ini berlaku di kehidupan Pesantren, pun di luar pesantren dengan keadaan yang berbeda)

Kita hitung sampai lima agar mereka semua keluar dari rayon mereka masing-masing, ya sudah habiskanlah hitungan kita ini. kita hitung sampai lima.. yah hitung sampai lima ! jangan udah empat langsung dilama-lamain, atau hitungan pertama udah nyampe empat eh... malah kita ulang lagi karena masih banyak anggota yang belum keluar dari rayon mereka.

Hal ini tentu mampu merubah Pola Pikir mereka tentang Pengurus

Kelak mereka akan berpikiran entah kapan ketika suatu saat nanti Pengurus itu menghitung mereka kembali
"Ah... Pengurus itu mah gak akan berhitung sampai lima bener, paling udah nyampe empat nanti dia ulang lagi ngitungnya, jadi santai ajah lah"

Dan masih banyak ekspresi lainnya tentang peremehan terhadap Pengurus yang disebabkan karena tindakan Pengurus itu sendiri.

Lantas bagaimana caranya untuk menanggulangi hal seperti ini :

#Konsisten ketika melontarkan sebuah perintah
Jika kita akan menghitung anggota sampai lima, yah hitunglah sampai benar-benar angka lima itu disebut !
Tanpa bertele-tele ketika menghitungnya. Meskipun masih banyak yang belum menuruti dan tergerak hatinya ketika mendengar hitungan kita, minimal ketika hitungan lima pertama yang terlambat atau oknum yang belum sadar kita beri hukuman terlebih dahulu, walaupun itu hukuman yang benar-benar ringan. Barulah kita berhitung kembali dan selanjutnya bagi yang terlambat kita beri hukuman satu level lebih tinggi dari yang pertama, punseterusnya demikian.

#Tegas pada keputusan yang dibuat
Ketika kita mengatakan bahwa yang terlambat akan dihukum seperti itu, yah... hukumlah seperti itu.
Kalau kalian merasa kasihan melihat mereka ketika di hukum dengan hukuman yang telah ditetapkan oleh kalian... yah gak usah bikin peraturan kalau gitu, gak usah berharap organisasi bakal lancar dengan keadaan seperti itu. Karena hal ini mampu mengubah pola pikir anggota lagi, contohnya ;
"Ah.. Penguru itu ngomong kalau terlambat hukumannya dibotak, tapi kemaren temen ane terlambat nggak dibotak ah.. biasa ajah, jadi santai ajah kalau kita terlambat gak akan dikasih hukuman yang berat kok !!"

Begitulah sedikit dari hal penegasan yang banyak orang hiraukan ketegasannya.

Semoga bermanfaat, Salam "A Man who Care about Dicipline in UQI"
Reactions

Post a Comment

0 Comments