Sebuah Penyesalan



Diceritakan  terdapat seorang bapak  yang ditinggal mati  oleh sang istri tercintanya  yang terkena musibah sejak lama,ia bernama pak Ahmad ia tinggal di sebuah kampung dan  memiliki usaha yang sangat lancar sehingga ia dapat menjalankan hidupnya dengan penuh kecukupan tidak bermewah-mewahan tidak pula merasakan kekurangan, sekarang ia tinggal berdua dengan anak laki-laki sematawayangnya yaitu Andi yang sekarang sudah berusia 19 thn sekarang Andi sedang menempati jenjang pendidikannya di bangku kuliahan, Andi adalah seorang lelaki yang sangat baik dan selalu bertingkah baik pula kepada sang ayah yaitu pak Ahmad   
Pada suatu hari ketika Andi baru saja pulang dari kuliahannya ketika di tengah perjalanannya menuju rumah ia melihat sebuah toko mobil ,lalu ia pun melihat-lihat sebentar dan akhirnya Andi tertarik pada salah satu mobil yang terdapat dalam toko tersebut, Andi pun tertarik untuk membelinya, di usianya yang hampir menempati umur 20 thn ini Andi meminta agar ayahnya merayakan ulang tahunnya itu dan memberikannya hadiah mobil tersebut.
Setibanya di rumah Andi langsung memberitahukan kepada ayahnya untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke 20 itu dan memberinya hadiah berupa mobil yang ia lihat di  toko tadi ,lalu ayahnya pun mengiakan kemauan Andi karena Andi adalah anak semata wayangnya dan wajarlah jika apapun yang dimintanya pasti akan siap untuk memenuhinya ,Andi pun senang karena ayahnya akan memberikan hadiah special tersebut di hari ulang tahunnya nanti.
Setibanya di kuliahan Andi pun memberi tahu kepada teman-temannya bahwasanya ia akan dibelikan sebuah mobil di acara ulang tahunnya nanti temannya pun terkagum-kagum karena Andi akan dibelikan sebuah mobil ,akhirnya teman-temannya pun bersedia untuk datang dan melihat kebenaran dari semua yang telah Andi ucapkan kepada mereka .
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh Andi yaitu perayaan hari ulang tahunnya yang ke 20 tiba juga, seluruh teman-teman kuliahannya yang telah diundang untuk menghadiri acara pun sudah berdatangan , setelah acara dimulai dan pembukaan lainnya sudah terlaksana  akhirnya acara memuncak pada acara inti yaitu pemberian kado.
Setelah banya dari temannya yang memberikan hadiah kepada Andi akhirnya tibalah saatnya untuk ayahnya yang memberikan hadiah spesialnya, sudah terbayang-bayang dalam pikiran Andi sebuah kunci mobil yang selama ini ia dambakan, tak lama ayahnya pun menghampiri Andi dengan membawa sebuah kotak kecil yang akan diberikan kepada Andi.
Lalu ketika Andi membuka kotak tersebut Andi berpikir bahwasanya ia akan mendapatkan sebuah kunci mobil tapi apa …? Ia langsung menjatuhkan hadiah dari ayahnya karena yang ia dapati bukanlah kunci mobil akan tetapi sebuah buku bacaan yang tebal yang sangat tidak disukainya ia pun langsung lari dari rumahnya dan mencoba untuk kabur dan tidak akan kembali lagi ke rumahnya karena merasa kecewa terhadap ayahnya yang tidak memberikan hadiah yang selama ini diimpi-impikannya  dan merasakan malu karena semua perkataannya yang telah diucapkan kepada teman-temannya itu hanya sebuah kebohongan belaka.
Setelah sekian lama ia kabur dari rumahnya dan hampir 2 bulan ia kabur dari rumahnya lalu pada suatu hari ia berkeinginan untuk kembali ke rumahnya untuk meminta maaf atas kelakuannya kepada ayahnya , sesampainya di rumah ia mendapati sesosok pria yang sydah tidak asing lagi baginya ialah pak Budi, pamannya Andi dan diberitahukannya pada Andi bahwasanya ayah Andi yaitu pak Ahmad Telah meninggal dunia karena penyakit jantung yang dideritanya sebulan yang lalu sejak Andi meninggalkan rumah.
Lalu pamannya pun membrikan sebuah surat yang dititipkan ooleah ayahnya Andi sebelum ia meninggal dunia lalu dibacanya surat tersebut oleh and yang berisikan :
“Andi selamat ulang tahun berbahagialah di umurmu yang ke-20 ini tumbuhlah menjadi seorang pria yang kuat dan cerdas yang dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh kebahagiaan dan kesuksesan jadilah anak yang baik seperti apa  yang telah ayah ajarkan kepadamu nak, dan satu hal lagi, ketika acara perayaan ulang tahunmu uang ke-20 itu kamu belum sempat melihat apa sebenarnya hadiah yang akan ayah berikan kepadamu jadi sekarang yah ingin kamu membuka buku yang waktu itu ayah berikan kepadamu, itu adalah buku peniggalan ibumu yang dititipkannya pada ayah dan ayah pun berniat untuk menunjukkannya padaku karena ayah rasa itulah waktu yang tepat bagimu untuk mengetahuinya akan tetapi itu semua tidak berjalan semulus yang ayah bayangkan, belum sempat kamu membuka isi buku itu kamu sudah menjatuhkannya dan kabur dari rumah dan ayah ingin sekarang kamu buka buku itu tepatnya di hal.20 sesuai dengan usiamu sekarang dan lihatlah apa yang ada didalmya, mudah-mudahan akamu bias senang atas apa yang ayah berkan padamu”.
Setelah Andi membuka buku tersebut ia melihat bayak sekali foto-foto ibunya dan ayahnya bersama-sama ketika masih muda dan ketika Andi masih kecil, lembaran demi lembaran pun telah ia buka dan akhirnya ia pun sampai pada hal 20 dan didapatinya sebuah kunci mobil dan sebuah kertas kecil yang bertuliskan “Pergi ke halaman belakang rumah” ia pun segera berlari mennnnuju halaman belakang rumahnya dan dilihatnya sebuah mobil yang selama ini ia impi-impikan, seketika itu pun ia menangis dan menyesal atas apa yang telah ia perbuat terhadap ayahnya dan ia berjanji terhadap dirinya akan menjadi anak yang selama ini kedua orangtuanya harapkan darinya . 

Reactions

Post a Comment

2 Comments

Monggo Dikomen Pabila Berkenan~